Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu saat aku masih duduk di
bangku SMA. Aku hidup di sebuah perkampungan rakyat yang cukup sederhana
dan rumahku bertetanggaan dengan sebuah keluarga muda yang baru
memiliki 2 orang putri.
Bermula dari kedekatan keluargaku dengan kedua putri tetanggaku itu maka
kami merasa seperti keluarga, sebut saja ibu dari kedua putri
ketanggaku itu Ba’ Rin.
Ba’Rin memang bukan tipe wanita yang cantik tapi ia memiliki body yang
menurutku cukup seksi apalagi bila ia berkunjung kerumahku dengan
menggunakan pakaian yang cukup mengundang hasrat kejantananku bangkit.
Kadang- kadang aku berhayal seandainya ia jadi pacarku mungkin….( oh
indahnya )
Suatu malam saat aku sedang menonton pertandingan sepak bola kegemaranku
Ia berkunjung kerumahku, seperti biasa ia menggunakan gaun yang sedikt
transparan sehingga tanpa sepengetahuannya aku bisa menikmati
pemandangan yang dua bukit indah miliknya, ternyata ia memintaku untuk
memperbaiki mainan putrinya yang rusak, maka tanpa berpikir lama aku
bergegas beranjak dari tempat dudukku dan bergegas menuju rumahnya.
Malam itu setelah selesai memperbaiki mainan putrinya aku melanjutkan
menonton pertandingan sepakbola dirumahnya ternyata suami Ba’Rin malam
itu tidak pulang kerumah ada job diluar katanya. Kata mengobrol sampai
larut malam ternyata kedua putrinya telah terlelap tidur, tanpa aku
sadari ternyata aku begitu dekat dengannya entah ia dadar atau tidak ia
senderkan pundaknya di dundakku sehingga tercium bau aroma tubuhnya yang
khas sehingga venisku berdiri, Aku coba beranikan diri mengelus
rambutnya dengan perasaan takut dan bergemetar ternyata dia diam saja,
mendapat reaksi demikian aku makin berani aku coba meraih pundaknya agar
bersandar didadaku ternyata ia bereaksi, ia berpaling dan berbalik
memandangku “ jangan nakal Gal “, “ nanti ada orang yang tau, lagian
udah malam kamu gak pulang “, aku lepaskan tanganku dari pundaknya “ ya
udah, maaf Ba “, “ Tapi malam ini kan mas Noto gak pulang, Ba gak takut
sendirian “ kataku. Ia menarik napas panjang kemudian berdiri “ kalo
kamu mo tidur disini, kamu bilang dulu sama orang tua kamu yach “, “ Ba
mo tidur duluan dah ngantuk “ katanya sambil bergegas menuju kamar
tidurnya.
Maka malam itu aku tidur diruang tamu rumah Ba Rin, malam makin larut
hayalanku menerawang jauh membayangkan nikmatnya bercinta sama Ba’Rin,
malam semakin larut tapi mataku belum bisa juga terpejam sedangkan waktu
sudah menunjukkan pukul 02.00, tiba-tiba aku merasa haus, aku beranjak
ke belakang untuk mengambil segelas air setelah itu aku kembali kedepan
tapi begitu aku melewati kamar Ba’Rin tanpa tirai kamar Ba’Rin
tersingkap maka muncul pikiran isengku untuk mengintip ke kamar Ba’Rin,
ternyata Ba’Rin pun belum tidur samar-samar aku mendengar suara rintihan
dari dalam kamar Ba’Rin kusibak tirainya pelan-pelan .
Sungguh pemandangan yang luar biasa ternyata Ba’Rin sedang Masturbasi
kulihat Ba’Rin sedang berbaring sambil mengangkangkan kakinya,tangannya
meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan kelubang
senggamanya sedang tangan kanannya meremas buah dadanya sesekali
pantatnya diangkat tinggi sambil sesekali mulutnya berdesis “Aku semakin
penasaran ingin melihatnya dari dekat, aku beranikan diri membuka pintu
kamarnya sambil berjingkat aku mendekati ranjangnya dan pemandangan
syurr itu makin jelas dimataku, Aku bergetar darah mudaku bergejolak
nafsu birahi ku bangkit. Samar –samar aku mendengar ia menyebut namaku “
Ouhhhh…Galih…Ssss...Ahhh “. Batang kemaluanku sudah sangat tegang.
Tiba-tiba ia kaget karena kehadiranku dikamarnya lalu menarik selimutnya
dan menutupi tubuhnya.
“ Sedang apa kamu disini, Galih “ aku gugup dan bingung “ maaf Ba, aku
gak bisa tidur “ sambil mendekati ranjangnya. Kutarik selimut yang
menutupi tubuhnya “ Jangan Galih, nanti mas Noto tau “, “ tenang aja Ba
saya gak akan menyakiti Ba, lagian tadi Ba juga menyebut nama saya”,
“Ba, mau juga kan ?“ tanyaku lirih sambil meraba pahanya yang putih
mulus, secepat kilat kutubruk tubuhnya dan kuhujani ciuman penuh nafsu
tapi dia terus meronta berusa menghindari dari hujaman ciumanku, segera
tangan ku bergerak kearah buah dadanya yang lumayan besar “ Ouuugh,
jangan galih, kumohon lepaskaan “tanganku yang lain menjalari daerah
kewanitaannya bulu-bulu lebatnya telah kulewati akhirnya sampai keliang
senggamanya ternyata sudah basah. “ Uuhhh...Sssst “ akhirnya dia mulai
pasrah tanpa perlawanan nafasnya mulai tersengal-sengal “
Ohhhh...Yaahhh.. jangan Galih, jangan lepasskan...terusss “ gerakan
Ba’Rin semakin liar Ia mulai membalas ciumanku, tangannya menggapai
laras panjangku kubiarkan tangannya menggam dan mengocoknya, aku semakin
beringas, kemudian aku bangun aku semakin bernafsu melihat liang
kewanitaannya yang merah mengkilat, kujilat bibir kewanitaan Ba’Rin “
Aahh...Ohhhh...enak galih..terusss…yaakh..terusss “.
“ Sudahahlah galih..sekarang..ayolah sekarang masukkan..Ba udah gak
tahan “ pinta Ba’Rin. Tanpa buang waktu lagi kuarahkan batang
kejantananku ke lubang senggamanya “ Pela-pelan galih ..Uuhhh..enak
galih “ dia menjelrit saat kumasukkan seluruh batangkemaluanku hingga
aku merasa mentok sampai dasar rahimnya. Lalu ku tarik dan kumasukkan
lagi lama-lama kupompa semakin cepat “ Oughh… Ahhhh..Ahhh.Ahh “ Ba’Rin
mengerang menahan nikmat, aku semakin bernafsu “ Ouhhh.. galih Ba’mau
keluar aaaahhh..” dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku
dan aku merasakan ada cairan hangat yang keluar dari vaginanya dan
membasahi kejantananku, ba’Rin menggoyang pinggulnya membuat aku makin
bernafsu untuk segera menyelesaikannya. “ Gimana Ba’ Enakkan ?” kataku
sambil mempercepat gerakanku “ Yaahhh..enakkk. punya kamu enak banget “
dia semakin bergoyang liar akhirnya aku merasa sampai ke klimaksnya dan
ternyata diapun mendapat orgasme lagi “ Creeettt..croott..serrr “
spermaku menyemprot didalam rahimnya bersama dengan maninya yang keluar
lagi..
setelah itu kami tergeletak lemas diranjang, Ba’ Rin tersenyum tanda
puas “ kamu nakal galih “ akupun tersenyum “ Ba’ boleh kapan-kapan saya
minta lagi “ kataku. Ia tersenyum dan mengangguk tanda setuju.
Maka setelah kejadian itu setiap ada kesempatan entah itu dirumahnya
atau dirumahku maka kami melakukannya dengan penuh nafsu dan ternyata
Ba’Rin adalah tipe wanita yang haus sex dan penuh fantasi karena setiap
kali bercinta ia pasti meminta gaya baru yang buatku sangat
menyenangkan. Ba’Rin adalah tetanggaku dan sekaligus guru Sexku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar